
Kanker payudara adalah jenis kanker yang berkembang di sel-sel payudara, umumnya dimulai di bagian kelenjar susu atau saluran yang membawa susu ke puting. Melansir dari https://parikalbar.org/, kanker payudara dapat berkembang dengan cepat atau lambat, tergantung pada jenisnya. Jika terdeteksi secara dini, peluang untuk pulih dan sembuh total akan jauh lebih besar.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini. Faktor risiko tersebut meliputi:
- Usia – Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.
- Riwayat keluarga – Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami kanker payudara, risiko terkena penyakit ini juga meningkat.
- Mutasi genetik – Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
- Gaya hidup – Kebiasaan merokok, minum alkohol, serta kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko.
- Obesitas – Berat badan berlebih, terutama setelah menopause, dapat mempengaruhi risiko terkena kanker payudara.
Gejala Kanker Payudara
Gejala kanker payudara sering kali tidak terasa pada tahap awal. Namun, sobat perlu waspada terhadap tanda-tanda seperti:
- Benjolan atau penebalan di area payudara atau ketiak.
- Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan payudara.
- Keluarnya cairan dari puting yang tidak normal.
- Perubahan tekstur kulit payudara, seperti kemerahan atau kulit seperti kulit jeruk.
Cara Mendeteksi Kanker Payudara
Deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk meningkatkan peluang pemulihan. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara:
- Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) – SADARI adalah pemeriksaan payudara yang dapat sobat lakukan sendiri di rumah, biasanya satu minggu setelah menstruasi. Tujuannya untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan pada payudara.
- Mammogram – Mammogram adalah pemeriksaan X-ray pada payudara yang digunakan untuk mendeteksi adanya tumor atau kelainan pada jaringan payudara. Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bagi wanita yang berusia di atas 40 tahun, atau lebih dini jika memiliki risiko tinggi.
- USG Payudara – Ultrasonografi (USG) payudara sering digunakan untuk memeriksa kelainan yang ditemukan pada mammogram atau untuk mendeteksi kelainan pada wanita yang memiliki jaringan payudara yang padat.
- Biopsi – Jika ditemukan benjolan atau kelainan pada pemeriksaan, dokter mungkin akan merekomendasikan biopsi, yaitu mengambil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini kanker payudara memberikan peluang lebih besar untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Semakin dini kanker ditemukan, semakin besar peluang untuk sembuh. Oleh karena itu, sangat penting bagi sobat untuk rutin melakukan pemeriksaan dan segera berkonsultasi dengan dokter jika menemukan gejala yang mencurigakan.
Dengan menjaga gaya hidup sehat dan melakukan deteksi dini secara teratur, sobat dapat mengurangi risiko dan meningkatkan peluang untuk menangani kanker payudara secara efektif.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, artikel kesehatan, dan seputar radiologi dengan mengakses laman https://parikalbar.org/ sebagai laman resmi organisasi Perhimpunan Radiografer Indonesia.