
Anestesi merupakan komponen penting dalam dunia medis modern, terutama dalam prosedur bedah atau tindakan invasif. Namun, seperti halnya obat-obatan lain, penggunaan anestesi harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan sesuai dosis yang tepat.
Over anestesi atau pemberian anestesi secara berlebihan bisa menimbulkan dampak serius, bahkan mengancam nyawa pasien. Melansir dari laman webpafi.or.id, artikel ini akan membahas secara mendalam tentang dampak over anestesi, faktor penyebabnya, dan bagaimana pencegahannya dapat dilakukan. Mari simak bersama!
Apa Itu Over Anestesi?
Over anestesi adalah kondisi di mana pasien menerima dosis anestesi melebihi ambang yang aman untuk tubuh. Kondisi ini bisa terjadi pada anestesi umum maupun lokal.
Ketika dosis yang diberikan melebihi toleransi tubuh, fungsi organ vital seperti jantung, paru-paru, dan otak dapat terganggu.
Dampak Fisiologis dari Over Anestesi
Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat over anestesi:
1. Depresi Sistem Saraf Pusat
Anestesi bekerja dengan cara menekan sistem saraf pusat. Jika dosis berlebihan, tekanan ini bisa terlalu kuat dan mengakibatkan kehilangan kesadaran yang terlalu dalam, bahkan koma. Dalam kasus ekstrem, bisa terjadi kerusakan otak permanen karena pasokan oksigen terganggu.
2. Gangguan Pernapasan
Salah satu efek yang paling cepat terlihat dari over anestesi adalah depresi pernapasan. Sistem pernapasan bisa melambat secara drastis hingga berhenti sama sekali. Hal ini membutuhkan intervensi cepat, seperti bantuan alat pernapasan (ventilator).
3. Penurunan Tekanan Darah Drastis
Over anestesi juga dapat menyebabkan hipotensi berat. Ini terjadi karena pelebaran pembuluh darah yang berlebihan sehingga aliran darah tidak cukup untuk menyuplai organ vital, terutama otak dan jantung.
4. Aritmia dan Henti Jantung
Ketidakseimbangan elektrolit serta tekanan terhadap sistem saraf otonom dapat memicu irama jantung tidak normal hingga henti jantung. Ini adalah salah satu kondisi paling berbahaya dari overdosis anestesi.
Faktor yang Menyebabkan Over Anestesi
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko over anestesi:
- Kesalahan perhitungan dosis oleh tenaga medis
- Kondisi medis pasien, seperti gangguan hati atau ginjal
- Interaksi obat, terutama jika pasien mengonsumsi obat lain
- Berat badan ekstrem (sangat kurus atau obesitas)
- Kurangnya monitoring selama prosedur
Pencegahan Over Anestesi
Pencegahan adalah langkah kunci untuk menghindari over anestesi. Berikut tindakan yang umumnya dilakukan oleh tenaga medis:
- Pra-anestesi assessment menyeluruh, termasuk riwayat medis pasien
- Monitoring ketat selama prosedur dengan alat seperti EKG, oksimetri, dan capnografi
- Pemilihan jenis anestesi yang sesuai dengan kondisi pasien dan durasi prosedur
- Kolaborasi tim medis agar tidak terjadi miskomunikasi dalam pemberian obat
Over anestesi adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun panjang. Oleh karena itu, penting bagi pasien dan keluarga untuk memahami risikonya, serta bagi tenaga medis untuk memastikan semua prosedur dilakukan secara tepat dan hati-hati.
Dengan pemantauan yang ketat dan dosis yang sesuai, risiko over anestesi dapat ditekan hingga seminimal mungkin.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman webpafi.or.id sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).