Memasuki masa Pemilihan Umum 2024, sudah tentu agenda politik di Indonesia juga semakin padat. Tidak jarang berbagai aksi politik juga turut digaungkan dengan tujuan untuk memeriahkan pesta politik tahunan tersebut. Selama periode ini, para orang tua tentu berkesempatan untuk memperkenalkan pelajaran-pelajaran soal politik secara sederhana kepada anak.
Karena, bukan tidak mungkin anak-anak akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar apa itu politik, pemerintah, partai hingga pertanyaan soal korupsi kepada orang tua mereka. Terkait hal ini, keluarga tanpa disadari merupakan bagian dari mikrosistem yang memerankan beragam fungsi bagi tumbuh-kembang setiap anggotanya, terutama bagi anak-anak.
Meski seiring berjalannya waktu, anak-anak akan dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya yang lain, seperti lingkungan sekolah dan pertemanan, namun keluarga menjadi awal mula pembentukkan karakter dan pola pikir yang membentuk kepribadian mereka di usia dewasa.
Untuk itu, berkaitan dengan memasukinya musim politik, yuk, kita bahas bersama peran penting keluarga sebagai bagian dari mikrosistem sosialisasi politik bagi anak sebagai berikut.
1. Anak memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara
Peran pertama dari keluarga terutama orang tua kepada anak berkaitan dengan sosialisasi politik adalah bagaimana orang tua bisa mengenalkan hak dan kewajiban anak sebagai warga negara Indonesia.
Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan contoh berkendara yang baik dan benar sesuai dengan undang-undang, melakukan interaksi yang baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar hingga tidak menjelaskan hukuman yang akan diterima kalau mengganggu keamanan dan kenyaman sekitar rumah. Peran ini akan lambat laun terekam dalam benak anak dan secara tidak sadar akan membantunya memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara sekaligus mengerti bahwa tiap tindakan yang merugikan akan ada sanksi yang diatur dalam undang-undang.
2. Anak terbiasa berpartisipasi dalam kegiatan politik di masa depan
Dapat dikatakan bahwa orang tua merupakan bagian dari agen sosialisasi politik yang utama bagi anak. Pada kondisi tersebut, anak akan secara aktif mengadopsi pandangan serta arah politik yang dianut oleh kedua orang tua mereka. Untuk itu, partisipasi orang tua terhadap kegiatan politik akan serta merta menjadi contoh bagi anak untuk bisa berpartisipasi bahkan hingga memberikan kontribusi yang baik bagi kegiatan politik di masa mendatang.
Meski tidak dapat dipungkiri, pengaruh lingkungan sekolah dan pertemanan amat besar nantinya, namun bekal pemahaman politik sedari dini akan tetap ada pada karakter anak hingga ia dewasa. Terkait hal ini, pastikan para orang tua untuk secara aktif mengikuti kegiatan politik, seperti menghadiri rapat pemilihan RT dan RW di lingkungan rumah hingga tidak golput saat Pemilihan Umum berlangsung.
3. Membentuk karakter anak yang cinta negara dan berpikir kritis
Salah satu peran penting sosialisasi politik yang dilakukan oleh orang tua kepada anak adalah terbentuknya karakter anak yang cinta akan negaranya, mau memberikan sumbangsih positif hingga terus berpikir kritis demi kemajuan bangsa.
Contoh paling mudah yang bisa orang tua lakukan adalah menemani anak menonton tayangan pengibaran bendera merah putih pada saat hari kemerdekaan, mengajari anak cara bernyanyi lagu Indonesia Raya dan Hari Kemerdekaan hingga mengenalkan anak akan simbol-simbol pemerintahan seperti presiden, wakil presiden hingga jajaran menteri.
Itu dia beberapa peran penting sosialisasi politik yang dilakukan oleh orang tua dan keluarga terhadap anak-anak mereka. Orang tua juga bisa mulai memperkenalkan konsep antikorupsi dan sikap integritas untuk membantu menciptakan perilaku positif demi terbentuknya karakter anak yang sesuai dengan cita-cita bangsa.
Tentu saja bukan pekerjaan yang mudah, untuk itu Anda bisa mengunjungi situs Pusat Edukasi Antikorupsi, ACLC KPK, dan menonton serial Kumbi, yang memang ditujukan untuk untuk edukasi dini antikorupsi bagi ana-anak.